Autobiografi


                                kasnadi  
               
Nama Lengkap saya Kasnadi. Dirumah, saya biasa dipanggil dengan sapaan Nadi. Sedangkan teman-teman saya memanggil saya dengan sapaan Kas ataupun Nadi, Dan ada juga yang manggilnya langsung Kasnadi.




Saya lahir di Kota Kayuagung (palembang, Sumatera Selatan) 11 Agustus 1997. Saya anak kedua dari dua bersaudara. Bapak saya bernama Mulyadi dan Ibu saya bernama Asraini.
Saya berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja, bapak saya seorang pekebun dan ibuk saya juga demikian, dan saya, yahh seperti inilah.
Saya adalah orang yang banyak kekurangannya dari pada kelebihannya, kekurangan saya yang terbesar adalah rasa malas. Sulit sekali bagi saya melawan rasa malas tersebut walaupun saya tau kalu malas itu menyebabkan kebodohan.
Kalau soal fisik saya lumayan tinggi tidak termasuk kategori pendek, yah sesuai dengan bapak saya orangnya lumayan tinggi, tapi kalau ibuk saya orangnya pendek dan kakak saya pun agak sedikit pendek dari saya, tapi dia badanya gemuk sedakkan saya kurus, Bentuk hidung ku tidak mancung dan tidak juga pesek sdandarlah atau sedang-sedang saja, alis mata ku agak sedikit tebal, kalau warna rambut yah pasti hitam, tapi kalau rambut aku panjang agak ada merah-merahnya dikit, aku tidak pernah memangkas rambut sampek pendek yah masuk dalam kategori pendek, pasti kalau motong rambut gayanya rambutnya mohak atau sasak, baru kali ini aku merasakan potong rambut sependek ini, alasan aku pangkas seperti ini adalah supaya seger aja dan supaya pelajaran cepat masuk,,hhhaa
Kalau soal kumis, kumis ku tidak terlalu panjang kumis ku adalah kumis tipis, bagi saya kalau kumis panjang itu rasanya risih. Tiap kumis ku agak panjang, pasti langsung aku potong, apa lagi kalau jenggot, aku sangat merasa risih kalau ada jenggot yang tumbuh, belum sempat dia tumbuh panjang sudah dicukur duluan. Warna kulit aku tidak putih dan tidak juga terlalu hitam sedang-sedang saja.
Aku orangnya agak sedikit pemalu, biasanya aku kalau tidak disapa duluan aku tidak akan menyapa orang tersebut.
Dulu dimasa kecilku aku termasuk orang yang agak lumayan nakal. Aku senang sekali memelihara ayam akan tetapi ayam tersebut aku adu sampai ada yang kalah, itu adalah salah satu ke nakalanku dimasa jahiliah. Sampai- sampai mau ngajipun harus dipaksa sama orang tua baru mau ngaji. Itu pun aku bukan ngaji melainkan main ketempat teman.
Dalam waktu seminggu paling aku datang kemasjid untuk mengaji Cuma tiga kali paling banyak, itupun dipaksa sama orang tua.
Dulu waktu SD aku sekolah di SDN 1 PANCA WARNA yang ada dipedamaran timur, Sumatera Selatan, sekolah ku agak jauh dari rumah kisaran satu jam, dari rumah aku dan temn-teman naik sepeda kesekolah, ketika sekolah ake sering sekali bolos, disaat bolos aku dan teman-teman selalu main kartu, ngerokok, dan aku juga sering dipanggil guru kekantor karena ketauan bolos.
aku di SD termasuk orang yang nakal, sering majakin orang, dan aku juga pernah tidak naik kelas di karnakan sering bolos, waktu itu aku tidak naik kelas ke kelas enam,setelah pulang dari sekolah aku dan kawan-kawan juga sering ngambil jeruk di kebun orang, itu lah salah satu sebab tidak naik kelas,  rasanya sangat malu sekali aku menjalani kelas lima dua tahun, dari situlah aku mulai giat belajar dan sebenarnya dipaksa juga belajar sama orang tua dikarnakan tidak naik kelas, aku malu karena disitu ada seorang wanita yang aku suka, mulai dari kelas lima aku sudah merasakan rasa suka itu, tapi tidak berani untuk mengungkapkan, maklum masih kecil belum terlalu mengerti, dia pun sebaliknya juga suka sama aku.
Pada tahun 2011, aku masuk ke sebuah pesantren. Sebenarnya, aku belum ingin bersekolah di pondok tetapi orang tuaku menyuruhku untuk sekolah dopondok  dengan alasan agar aku dapat mulai mengenal ajaran islam, akhirnya aku pun setuju karena di dalam pikiranku sekolah dipesantren cukup menyenangkan.Namun setelah kujalani,namun semua itu tidak seperti yang ku pikirkan. Pondok pesantren tidaklah asyik karena di sana aku tidak mempunyai teman walaupun hanya satu orang saja. Hari demi hari ku lalui dengan menyendiri, rasanya aku ingin sesegera mungkin tamat dari pesantren tersebut.

Dipondok aku sering sekali dihukum sama ustadz, dikarnakan aku sering terlambat bangun shalat subuh, hukumannya adalah disuruh shalat dilapangan dan selesai shlat langsung disuruh berenang di kolam ikan yang dalamnya sekitar 2,5 meter dan airnya pun bauk amis, dari jam 05:30 sampai dengan jam 06:30 terus seluruh santri ikhwan dan akhwat menonton aku yang lagi berenang di kolam tersebut, rasanya sangat malu sekali tapi itu akan jadi kenangan dan pengalaman yang indah yang tak pernah terlupakan.

Terus hukuman selanjutnya adalah ditampar, ditendang, dibotak, dijemur.                                 Waktu kami mau keluar ke rawa-rawa untuk mencari ikan disiang hari, tapi ustadz tidak mengizinkan, kami langsung berangkat saja tanpa menghiraukan apa yang dibilang oleh ustadz kepada kami semu, akhirnya pun kami berangkat kesebuah rawa-rawa yang tidak begitu jauh dari pondok pesantren tersebut. Kami sangat senang sekali berada di rawa-rawa tersebut.. yaahh dibilang itu sebagai hiburan karna tidak ada hiburan dipondok, hitung-hitung menghilangkan jenuh supaya tidak sters. Disitu kami banyak sekali mendapatkan ikan dan kamipun langsung bermain-main di rawa-rawa tersebut, akibat bermain-main tersebut kami pun terlambat pulang ke pondok kami lupa waktu dan kami semua cemas takut di marahin sama ustad, kami pun langsung pulang tepat pada pukul 16:00.

Dimasjid ustadz sudah menunggu ke pulangan kami dia pun tidak sabar untuk memarahi kami semua, tapi ustad tidak langsung marah dia masih bisa menahan, tapi tepat sesudah shalat maghrib kami pun kumpul untuk membahas tentang masalah tadi siang, kami yang berangkat ke rawa-rawa tersebut langsung disuruh baris, jumlah kami yang berangkat ada delapan orang, terus seluruh santri memegang sendal yang keras untuk menampar kami dengan menggunakan sendal yang keras tersebut, satu persatu santri menampar kami dengan lumayan kencang, jumlah santri yang menampar kami lumayan cukup banyak sekitar 60 orang, setelah ditampar muka kami pun langsung merah semua, tapi kami menerima dengan lapang dada toh itu pun kesalahan kami sendiri yang tidak mau mendengarkan omongan ustadz. Ini adalah kenangan yang sangat membekas dihati rindu dengan masa-masa itu.

Hukuman yang ditendang, pada malam hari diasrama kami bermain bola poli disitu kami sangat berisik sekali sedangkan kamar ustadz pembimbing kami di sebelah sarama kami, akhirnya ustadz datang langsung masuk asrama kami, dia pun menasehati jangan bermain dikamar, setelah dia keluar tidak lama kemudian kami mulai bermain lagi, dengan asyik kami bermain ustadz pun datang lagi dengan marah-marah, kami langsung ditendangnya satu persatu dengan kakinya yang sangat besar tersebut, setelah ditendang kami pun langsung terjatuh, yahh gimana tidak menendang dengan kaki besar tersebut, sedangkan kami masih kecil masi berusia SMP, setelah kejadian itu selesai kami langsung tertawa terbahak-bahak, tapi itu hanya tinggal cerita.

Disisi baiknya, aku yang paling rajin menghafal, juga yang paling banyak hafalan, waktu itu sekitar 2 juz, dan aku juga lumayan cukup memahami bahasa arab, setiap sesudah shalat subuh aku pun memberikan kosa kata bahasa arab kepada teman-teman langsung dengan membuat kalimat-kalimatnya, aku pun menyukai pelajaran nahwu shorof, bagiku belajar nahwu shorof itu sangat penting sekali untuk memahami al-qur’an.
Aku juga sangat senang dengan pelajaran bahasa inggris dan matematika waktu SMP dulu, sangking aku senangnya aku mintak kursus dengan ustadz tersebut, ketika aku meminta kursus ustadz tersebut tidak mengabulkan nya, padahal dia tidak sibuk-sibuk amat, dari situlah aku tidak lagi menyukai 2 pelajaran tersebut, bahkan aku pun tidak semangat belajar ke dua nya tersebut dikelas, sampai sekarang aku pun tidak suka dengan pelajaran bahasa inggis dan matematika tersebut. Banyak kisah sekolah dipondok, aku pun mengenal cinta pertama kali dipondok waktu itu ada seorang cewek yang bernama wiwin, aku suka padanya dan aku suka dengan cara dia ngomong, orangnya sopan dan santun aku mau mengungkapkan tapi aku malu, dan ternyata dia pun seperti itu malu untuk mengungkapkan pada ku, lamakelamaan kami berbarengan mengungkap kannya, yah maklum belum terlalu mengerti, tidak lama dari situ pondok kami mengadakan kunjungan indukatif ke bandar lampung, Ketika itu hari telah malam. Pada malam itu akan diadakan kunjungan indukatif ke pondok pesantren DARUL HUFFADZ bandar lampung, tepat pada pukul 20:25 kami pun mulai berangkat dari kota palembang, lama di perjalanan sekitar pukul 04:00 kami telah sampai ke pondok pesantren tersebut.
Setelah shlat subuh berjamaah kami mulai ada yang mandi,tepat pada pukul o7:30 kami kumpul di satu ruangan bersama santri pondok pesantren DARUL HUFADZ dan Para ustadz dan ustazah nya, dan kami berkumpul bersama orang-orang yang hafal al-qur’an.
Di pondok pesantren tersebut kami diajar kan tentang cara-cara menghafal al-qur’an dan cara-cara memuroja’ahnya, kegiatan berjalan dengan asyik dan menarik dan banyak ilmu-ilmu yang bisa kami amalkan, acara selesai sekitar pukul 11:00. Kami pun siap-siap shalat dzuhur berjama’ah dan dilanjutkan dengan makan siang bareng bersama santri-santri pondok pesantren DARUL HUFFADZ bandar lampung, setelah itu kami pun mulai siap-siap mau melanjutkan perjalan,rencananya mau jalan-jalan ke pantai di bandar lampung,pada waktu itu kami berangkat ke sebuah pantai yaitu pantai mutun,perjalanan ke pantai mutun cukup lama memakan waktu cukup lama kisaran dua jam setengah perjalanan dan banyak melewati jalan-jalan yang extrim,banyak jurang-jurang nya, kami berangkat dari palembang sekitar dua ratus orang santri, dan bersama sepuluh ustadz,  lima ustazah, dan menggunakan tiga bus dua mobil kecil  perjalanan cukup menarik dan semua merasak gembira,sekitar pukul 14:30 kami pun sampai ke tempat tujuan dan kami pun mulai liburan,dan main dipantai dan bersenang-senang.
Di pantai inilah yang dimaksud dengan pantai mutun, dan kami bersenang-senang dan bergembira bersama, pada pukul 16 : 00 kami mulai shlat asar , shlatnya agak terlambat karna menyebrang pulau agak jauh, selesai dari pantai kami pun mulai siap-siap pulang ke palembang, setelah shlat isya’ kami mulai melakukan perjalanan pulang ke palembang, ditengah perjalanan salah satu bus kami mengalami kecelakaan, kecelakaan tersebut terjadi tengah malam sekitar pukul 02:00 ketika itu sedang berlangsung hujan deras sehingga bus pun tidak terkendali disaat mau melewati tikungan, kecelakan tersebut mengakibatkan beberapa santri terluka parah.
Saya tepat berada dalam bus tersebut sempat bingung, akhirnya saya terlempar keluar dari bus tanpa disadari, bus tersebut masuk jurang yang cukup lumayan dalam sehingga bus tersebut terbalik dan kembali berdiri lagi, para santri yang bus nya kecelakaan numpang ke bus temen-temen yang alin nya.
ada santri yang dibawak ke pukesmas terdekat tetapi pukesmas tersebut tidak sanggup, akhirnya di bawaklah ke rumah sakit palembang dengan menggunakan mobil pukesmas tersebut agar lebih cepat dibandingkan memakai bus yang lain nya, ada juga yang bahu nya sanpai patah dan ada juga yang badan nya banyak kemasukkan pecahan kaca.
Setelah keadaan sudah selesai kami pun melanjutkan perjalanan kami, tepat pada pukul 06:00 kami pun sampai ke pondok pesantren kami     pada waktu itu para santri yang terkena musibah diizinkan pulang kerumah untuk berobat dulu, padahal saat itu sebentar lagi akan ujian semester ganjil akan tetapi para santri ada yang ujian susulan.
Sunggu perjalanan yang menyenangkan dan menyedihkan,senangnya adalah kami semua mendapatkan ilmu baru dan pengalaman baru dari para ustadz di pondok pesantren DARUL HUFFADZ tersebut, yang menyedihkannya adalah ada beberapa dari kami mengalami musibah yang sedikir besar, mungkin dibalik semua itu adahikmahnya yang telah ditentukan oleh allah SWT. Tapi alhamdulillah kami semua masi bisa belajar di pondok dengan  nyaman karna kami tidak ada yang meninggal, dari kami Cuma ada yang cidra saja, kami bisa melanjutkan pelajaran seperti biasanya dengan penuh semangat dan penuh gembira.
Tapi, bertahun-tahun aku sekolah baru dipondoklah aku merasakan nikmatnya belajar, dipondok banyak pengalaman-pengalaman baru, teman-teman baru, kalau di SD aku tidak pernah masuk dalam sepuluh besar melaikan tiga dari belakang, tapi kalau SMP dipondok aku kalau tidak tiga besar yah empat besar, yang paling parah paling tujuh besar.

          Pada tahun 2013. hafalan ku sudah masuk ke juz yang ke tiga, pada saat itu aku duduk di kelas tiga SMP, masa pondok ku lalui dengan penuh gembira , tetap semangat belajar agama dengan kawan, kami sekolahnya dipondok tapi pas ujian nasional kami nginduk di SMP 1 Kayuagung, SMP yang salah satunya yang paling bagus di kota kayuagung, ogan komering ilir, disitu kami mendapatkan teman baru dan pengalaman baru, kami melaksanakan ujian nasional selama empat hari, dan disitulah kami mendekati perpisahan dengan teman-teman yang mau pindah sekolahnya, banyak teman kami yang pindah dari pondok tersebut, meraka banyak melanjutkan sekolah di luar.

 sekian banyak siswa kelas sembilan tersebut Cuma aku dan satu lagi teman ku yang masih tetap bertahan di pondok tersebut, saat detik-detik terakhir ujian kami pun pulang dengan mengendarai angkot, teman-teman pada nangis semua karna sebentar lagi akan berpisah dan tidak tau kapan akan bertemu lagi, setelah ujin kami pun semu pada pulang kerumah masing-masing dan kepondok lagi pas hari haflah perpisahan terakhir, di hari itulah dimana kami akan mengakhiri pertemuan kami dan sekaligus mengakhiri belajar dikelas, kami tidak tau kapan lagi kami akan bertemu dan bercanda berau bersama lagi, setelah selesai setelah tamat dari SMP tersebut saya ingin masuk ke sekolah umum pada saat itu saya ingin masuk SMK 2 palembang.

tetapi keinginan ku tersebut tidak disetujui oleh orang tua ku, dikarnakan kurang biaya,pada saat itu aku pun menuruti keinginan kedua orang tua ku yaitu lanjut ke SMA BAIT ALQURAN tempat SMP ku dulu, hari-hari tetep ku lewati,lama kelamaan aku pun mulai merasa betah sekali hidup dipondok, setiap hari belajar pormal dari jam 07:00 sampai jam 14:00 baru pulang ke asrama,terus bakda asar kami semua mengaji dan setoran hafalan,dengat semangat menghafal aku akhir nya dipindahkan oleh ustad ku ketempat yang lebih cepat untuk menghafal al-quran Akhirnya akupun mengikuti apa kata ustadz ku, saat itu aku masih duduk di kelas tiga SMA, hari-hari ditempat baru btersebut kerjaannya menghafal al-quran, pada saat itu akupun setor hafalan dengat seorang ustadz yang hafal alquran 30 juz, dia sangat tegas dalam masalah setoran hafalan,diapun menargetkan sebulan harus hafal satu setengah juz, pada awal aku hanya bisa maksimal setoran hanya setengah juz atau 5 lembar saja, dan kelalamaan akupun bisa setoran sampai target yaitu satu juz setengah atau 15 lembar,
Pada waktu aku SMA. Aku mengikuti dua lembaga sekaligus, yaitu Pondok Pesantren Bait Al-qur’an dan Majelis Qur’an Ahludzdzikri, yaitu salah satu tempat para penghafal Al-qur’an selama dua tahun aku disana untuk menyelesaikan hafalan ku, Selama dua tahun kerjaan ku itu-itu saja, menghafal terus belajar kitab tibyan. Aku juga pernah ikut Musabaqoh Tilawatil Qur’an atau yang sering disebut MTQ, pertama kali ikut aku sangat gugup sekali, akibat gugup waktu dipanggung mau tampil badanku gemetar tak menentu, akhirnya pas waktu tampil hafalanku tidak karuan akibat itu aku tidak bisa menjawab soal-soal yag telah diberikan, ujung-ujungnya aku pun tidak mendapakan juara, bagai mana mau juara soal saja pada tidak dijawab.

Pada tahun berikutnya aku pun ikut lagi MTQ tingkat kota, dengan rasa percaya diri rasa malu pun sudah ku delete dari pikiran ku, waktu itu aku ikut golongan hifzil Qur’an 30 juz, akhirnya aku pun mendapatkan terbaik kedua dengan hadiah uang tunai sebesar 2 juta dan sebuah trofi, setelah setip ada acara seperti itu aku pun selalu ikut, dan tiap ikut aku pun selalu mendapatkan juara, entah itu terbaik pertama dan terbaik ke dua, aku pernah dapat terbaik satu di kota Lubuk Linggau Sumatera Selatan, dan aku juga pernah dapat terbaik ke dua di kota tersebut, Saat di SMA aku bersekolah aktif sampai kelas dua SMA, disaat sudah kenaikan kelas aku disuruh pokus dulu untuk menghafal oleh salah seorang guru ku, akhirnya aku pun berhenti dari pondok tersebut dan langsung fokus dengan targetku untuk menyelesaikan hafalan ku, pada saat ujian nasional aku pun juga ikut ujian di sebuah sekolah yang bernama MA DARUL ULUM kaliasin, yang bertempat di bandar lampung, aku bisa ujian disana karna disuruh ustadz ku, soalnya kepala sekolah disana adalah salah satu temannya pada saat kuliah.

 dari pondok ku, aku tidak sendirian tapi kami berangkat orang lima, yang empat ikut ujian dan teman satunya penunjuk jalan dan sekaligus disana ada keluarganya kami pun menginap dirumahnya, dari palembang ke lampung kami mengendarai kereta api, yang memakan waktu kisaran dua belas jam, cukup lumayan jauh, sampai disana kami sudah ditunggu oleh keluarga teman ku tersebut, kami langsung ikut dengan keluarganya untuk beristirahat, selama empat hari tersebut kami mengikuti ujian dengan mengendarai sepeda motor, jarak tempuh kesekolah tersebut dari tempat kami menginap adalah sekitar satu jam lebih, pada saait itu kami berangkat pada pukul 06:00 dan sampai ketempat tujuan sekitar jam 08:30 lebih dari satu jam perjalanan kami, waktu itu kami tersesat tidak tau jalan dan kami menggunakan JVS untuk kesekolah tersebut, lama kami tersesat toh kami pun baru pertama kali ke bandar lampung tersebut dan kami langsung berangkat tanpa ada yang menunjukan arah jalan kecuali google, tapi akhirnya kami ketemu juga sama sekolahannya, aku kira kami akan terlambat untuk melaksanakan ujian nasional sebab kami baru sampai ketempat tujuan pada pukul 08:30, tapi ternyata ujian nasional baru dimulai pada pukul 10:00.

 setelah ujian kami pun pulang ketempat saudara teman kami yang satunya, saat diperjalan motor kami pecah ban dan akhirnya kami pun menampal ban terlebih dahulu, setelah selesai kami pun memulai pejalanan kami untuk pulang kerumah teman tersebut. Di perjalanan kami pun tersesat lagi, kami lupa jalan yang mana kami lewati pas berangkat tadi pagi kami mutar-mutar tidak ketemu-ketemu akhirnya kami menelpon teman kami yang ada di tempat saudaranya, pada saat ditanya ternyata kami jauh terlewat di pertigaan sampai menuju kotanya, kami pun disusul oleh teman kami yang tinggal tersebut. barulah kami pulang bersama, pada malamnya kami keluar dari rumah untuk mencari udara segar dam mencari makan.

Dihari ke dua, kami mulai siap-siap berangkat lagi untuk ujian. Dan pada hari itu kami masih lupa arah jalannya kami masih nyasar juga akhirnya kami bertanya kepada orang dan barulah kami ingat jalannya, pada saat ujian aku merasa bingung. Aku sekolah di pesanteren itu mengambil IPA, tapi pada saat ujian nasional yang diujikan IPS tadak nyambung bagi ku, yaah apa boleh buat, dan pada akhirnya aku pun mengikuti saja apa yang akan dikerjakan toh itu juga Cuma pilihan ganda Cuma tinggal buletin saja, setelah selesai mata ujian, kami makan di sebuah warung dan disitu banyak para murid-murid yang lain.

Kami juga mulai banyak kenalan, entah itu cowok dan terlebih lagi cewek disitu kami banyak yang tukar nomor Hp dan Sosmed, Pada saat hari terakhir ujian kami jalan-jalan dulu, dan kami kesebuah pantai yang tidak jauh dadi tempat kami menginap dari tempat menginap sekitar dua jam perjalanan untuk menuju pantai tersebut, kami tidak begitu lama bermain dipantai soalnya hari sudah mulai malam, akhirnya kami pun puang dan bersiap-siap untuk pulang kepalembang besoknya, besoknya pada pukul 06:00 kami ke stasiun untuk membeli tiket, akan tetapi kami tidak mendapat kannya dikarnakan tiket sudah habis duluan, akhirnya kami pulang naik bus dan kami berangkatnya disore hari sekitar jam 17:45.
                        
Kami sampai dipalembang sekitar pukul 05:00 subuh, dan kami pulang kerumah masing-masing. Tidak lama kemudian aku pulang lagi kepondok mau pamitan dengan ustadz untuk melanjutkan kuliah, akhirnya aku pun keluar dari pondok tersebut dan ingin mencari tempat kuliah tetapi aku masih mikir-mikir untuk kuliah toh hafalan ku belum lancar kalau aku kuliah sekarang bagai mana dengan hafalan ku, dan akhirnya aku mengurungkan niat ku untuk kuliah, pada saat itu aku ingin masuk pondok lagi dan yang pendiri pondok itu masih teman ustadz ku yang dipondok mana pondok yang baru tesebut adalah pondok pesantren kiai marogan, aku disana mengikuti program karantina empat bulan khatam dan setelah empat bulan aku pun suadah khatam yang menyimak hafalan ku tersebut yang bernama kholil yang lulusan dari yaman, orangnya cukup kejam aku pun sering direndam kedalam kolam ikan dikarnakan aku tidak sampai target harian toh targetnya satu hari sebanyak setengah juz, dan bagi kuadalah Menjadi penghafal al-quran merupakan keinginan saya sejak beberapa tahun silam. Keinginan itu tiba-tiba muncul ketika saya berkunjung ke sebuah Pondok Pesantren Tahfidz Darul Huffadz yang beralamat di bandar lampung.
Sebenarnya saya tidak punya tekad yang kuat untuk menghafal. Disamping al-quran sangat susah dihafal karena berbahasa Arab (dalam benak saya waktu itu), menurut saya al-quran juga terlalu banyak jumlah surat dan ayatnya. Bayangkan saja al-quran ada sekitar 600 halaman, bila di rinci lagi ada 114 surat dan lebih dari 6.000 ayat.
Semenjak bertemu dengan anak-anak Taman Pendidikan Alquran Darul huffadz, saya sering menyendiri. Menyendiri bukan karena saya tidak bisa beradaptasi, tapi saya merasa iri bercampur malu pada diri sendiri.
Ternyata selama ini saya salah, pemikiran yang selama ini saya pertahankan kini mulai pudar. Saya mengira untuk dapat menghafal al-quran dibutuhkan kecerdasan tinggi serta waktu yang sangat lama.
Saya benar-benar iri kepada mereka, di usia belia mereka mampu menghafal al-quran bahkan diantara mereka ada yang sudah hafal 5 juz diusia 13 tahun. Sebuah prestasi yang sangat gemilang menurut saya.
Seakan mendapat angin segar, sejak saat itu saya putuskan untuk mulai menghafal al-quran. Walaupun awalnya masih terseok-seok tapi lama kelamaan dengan izin Allah Subhanahu wa ta’ala akhirnya saya bisa menyesuaikan diri.

Para Santri Penghafal Al-quran Darul huffadz
Menghafal al-quran bukan pekerjaan mudah. Jika kita tidak pandai memanfaatkan waktu maka hafal al-quran hanya akan menjadi keinginan belaka.
Akrab dengan alquran adalah salah satu cara yang paling ampuh bila kita bertekad untuk menghafal al-quran. Jangan pikirkan metode-metode menghafal yang ribet terlebih dahulu, tapi pikirkanlah bagaimana caranya mulai hari ini saya harus membaca 5 juz perhari atau hari ini harus hafal 1 ayat perhari.
Dengan begitu kita akan selangkah lebih dekat dengan al-quran. Ya, menghafal al-quran tidak perlu mencari metode-metode yang susah dan melelahkan, mulailah dari apa yang bisa kita lakukan sekarang.
metode Mudah Menghafal Al-quran menurut ku,
Mungkin diantara kita ada yang penasaran sehingga melontarkan sebuah pertanyaan. “bagaimana cara menghafal al-quran dengan cepat?”, “Bagaimana metode menghafal al-quran?” dan beberapa pertanyaan lain yang senada.
Menurut hemat saya kita tidak perlu cepat-cepat dalam menghafal al-quran. Yang lebih penting lagi bagaimana kita dapat menghafal al-quran sekaligus paham maksud dari ayat-ayat al-quran. Sehingga al-quran bukan hanya sesuatu yang kita hafal tapi juga menjadi sesuatu yang kita amalkan karena kita tahu maksudnya. Beginilah aku menjawab ketika orang bertanya cara-cacra menghafal kepada ku     ???....
1. Mengikhlaskan Niat
Yang paling penting adalah mengikhlaskan niat. percuma saja bila kita menghafal al-quran tapi niatnya bukan karena Allah Subhanahu wa ta’ala. Kita hanya akan mendapatkan lelah tanpa mendapat pahala sedikit pun. bila kita niatkan hanya karena Allah, insya-Allah Allah akan menolong serta mempermudah langkah kita.
Jika niat kita ikhlas karena Allah, niscaya Allah akan membantu kita dikala sedang malas atau bosan. Karena halangan terbesar bagi penghafal al-quran adalah rasa bosan, terlebih jika baru pertama kali menghafal. Untuk itu, ikhlasnya niat merupakan hal wajib bagi seorang penghafal al-quran.
2. Melaksanakan Shalat Hajat
Setelah niat kita ikhlas karena mengharap ridho dan pahala Allah, hendaknya kita melakukan shalat hajat sebelum mulai menghafal al-quran. Mohonlah agar dimudahkan di dalam menghafal al-quran. Karena pemilik al-quran adalah Allah, maka kita memohon kepada pemiliknya agar diberi kemudahan.
Untuk shalat hajat sendiri tidak ada ketentuan waktu. Kita bisa mengerjakan shalat hajat kapan saja, kecuali pada waktu terlarang mengerjakan shalat. Anjuran untuk mengerjakan shalat hajat ini merujuk pada hadits yang diriwayatkan Hudzaifah al-Yamani
3. Memperbaiki Bacaan
Sebelum mulai menghafal ayat demi ayat, hendaknya kita memperbaiki bacaan terlebih dahulu. hal ini wajib kita lakukan agar terhindar dari salah baca dan kekeliruan. Menghafal al-quran memang mempunyai keutamaan yang banyak, tapi kalau membacanya masih banyak yang keliru, bisa membuat pahala berkurang.
4. Metode Mengafal Alquran
Ada banyak sekali metode yang bisa digunakan untuk menghafal al-quran, masing-masing orang akan mengambil metode yang sesuai dengan dirinya. Akan tetapi disini saya akan paparkan 2 cara yang paling mudah menurut saya dan bisa dilakukan siapa saja:
a. Metode Pertama
Menghafal per-halaman. Maksudnya kita membaca satu halaman yang mau kita hafal sebanyak tiga sampai sepuluh kali secara tartil, kalau sudah lancar baru mulai menghafalnya. Setelah hafal satu halaman, baru kita pindah ke halaman berikutnya. Metode ini lebih direkomendasikan menggunakan mushaf standart madinah.
Perlu diperhatikan, setiap kita menghafal satu halaman, sebaiknya kita juga menghafal satu ayat di halaman berikutnya. Agar kita bisa menyambungkan hafalan antara satu halaman dengan halaman berikutnya.
b. Metode Kedua
Menghafal per-ayat, yaitu kita membaca satu ayat yang mau kita hafal tiga sampai sepuluh kali secara tartil, kalau sudah lancar kita baru menghafal ayat tersebut. Setelah hafal ayat pertama kita pindah ke ayat berikutnya dengan cara yang sama, begitu seterusnya sampai satu halaman.
Akan tetapi sebelum pindah ke halaman berikutnya sebaiknya kita mengulangi halaman-halaman sebelumnya agar lebih kuat hafalannya.
5. Pasang Target Menghafal
Di tengah-tengah menghafal, biasanya akan mengalami kendala seperti susah masuk atau hafalan yang sudah dihafal lupa lagi. Kalau sudah seperti ini biasanya semangat kita akan berkurang. Karena kita merasa bahwa al-quran susah untuk dihafal.
Untuk menanggulangi agar kita tidak patah semangat, kita harus pasang target dalam menghafal. Target ini berguna sekali ketika kita sedang malas menghafal. Kita akan ingat bahwa kita punya mimpi menjadi penghafal al-quran, sehingga semangat kita akan kembali berkobar.
Kita tidak perlu muluk-muluk dalam menentukan target hafalan, usahakan yang realistis dan sesuai dengan kemampuan kita.
6. Memperdengarkan Hafalan
Untuk menghindari bacaan yang salah, hendaknya halaman yang sudah dihafal kita perdengarkan kepada orang lain, agar orang tersebut membenarkan jika bacaan kita salah.
Ketika kita menghafal, terkadang terjadi kesalahan baca tanpa kita sadari. Untuk itu, dengan menyetorkan hafalan kita akan dibenarka jika terjadi kesalahan dalam bacaan kita. Sehingga kesahalan tersebut tidak tidak berlarut-larut dalam hafalan kita.
7. Memperbanyak Mendengar Bacaan Al-quran
Faktor lain yang dapat memperkuat hafalan kita adalah memperbanyak mendengarkan bacaan al-quran, baik dari teman ataupun bacaan al-quran dari syaikh yang mapan dalam bacaan.
Kalau bisa tidak hanya mendengar sambil mengerjakan pekerjaan lain, akan tetapi mendengar dengan serius dan secara teratur. Dengan begitu kita akan lebih konsentrasi dalam proses menghafal via pendengaran.
8. Murojaah (Mengulang-ulang Hafalan)
Hendaknya kita mengulang-ulang halaman yang sudah kita hafal sesering mungkin, jangan sampai kita sudah merasa hafal beberapa halaman, kemudian kita tinggal hafalan tersebut tanpa mengulanginya dalam waktu yang lama. Hal ini akan menyebabkan hilangnya hafalan tersebut.
9. Menggunakan Seluruh Panca Indra
Faktor lain yang menguatkan hafalan adalah menggunakan semua panca indra yang kita miliki. Maksudnya kita menghafal buka hanya dengan mata saja, akan tetapi dibarengi dengan sering mendengarkan bacaan al-quran, membacanya denga mulut dan menulis ayat-ayat yang mau kita hafal.
10. Menggunakan Satu Jenis Mushaf Alquran
Usahakan menggunakan satu jenis mushaf al-quran, jangan pindah dari satu jenis mushaf ke mushaf lain. Karena setiap jenis mushaf al-quran mempunyai posisi ayat yang berbeda-beda, kalau kita berganti-ganti mushaf mata kita akan ikut menghafal apa yang kita lihat sehingga itu akan mengaburkan hafalan kita.
Kita juga bisa menggunakan model mushaf yang dipakai oleh sebagian pondok pesantren tahfidh al-quran di Indonesia yang dicetak oleh Manar Qudus.
Semua kembali kepada kita masing-masing, ingin menggunakan model mushaf yang mana. Yang perlu diperhatikan, jika sudah menggunakan satu model mushaf, usahakan jangan menggunakan model mushaf yang lain.
11. Memilih Waktu yang Baik
Pilihlah waktu yang tepat untuk menghafal, hal ini tergantung kepada pribadi masing-masing. waktu yang tepat bagi pelajar belum tentu tepat bagi seorang karyawan, begitu juga waktu yang tepat bagi karyawan belum tentu tepat bagi ibu rumah tangga.
12. Memperbanyak Do’a
Do’a adalah senjata seorang mukmin. Dalam setiap amalan kita diperintahkan untuk selalu mengawalinya dengan berdo’a.
Begitu juga dalam menghafal Al-quran, perbanyaklah berdo’a agar dimudahkan dalam menghafal Al-quran, karena do’a merupakan bukti tawakkal kita kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Itulah ujar ku kalau temen-temen yang lain bertanya kepada ku
Berikut ada dua contoh doa agar dimudahkan dalam menghafal al-quran. Doa-doa ini bukan bersumber dari al-quran atau hadits, namun maknanya sangat bagus. Pada akhirnya kembali kepada kita masing-masing, mau berdoa menggunakan bahasa Arab atau bahasa Indonesi kalau tidak sampai kami pun direndam bersama-sama dalam kolam ikan, kami mengikuti karantina sebanyak sepuluh orang dan yang sanggup sampai akhir Cuma orang dua yaitu aku dan salah satu teman ku, setelah selesai empat bulan aku pun mengabdi di pondok tersebut selama setahun lebih, aku mengajar disana mengajar orang-orang yang yatim dan dhuafa’ dan aku juga mengajar prifat sekaligus aku menjadi imam di salah satu masjid bessar yang ada di palembang, tepatnya di komplek pertamina, aku diminta oleh pengurus disana untuk tinggal disana, disana suda disediakan kamar untuk imam. Aku disuruh imam dan mengajar disana karna imam disana sudah tua dan pihak disana ingin punya pengganti yang hafidz makanya aku diminta tinggal disana, soal makan dan minum sudah ditanggung dan beserta perbulannya, saat itu aku minta izin dengan ustadz untuk menerima tawaran tersebut tapi aku tidak diizinkan oleh ustadz dikarnakan dipondok tidak ada tenaga pengajar, akhirnya aku pun tidak jadi tinggal disana, tetapi kalau cuma ngajar setelah magrib diizinkan oleh utadz.

Di pondok tahfidz tersebut cukup banyak santrinya dan inilah tentang tahfidz kai marogan Rumah Tahfidz Kiai Marogan merupakan suatu bentuk pesantren mikro berbasis masjid yang bergerak dalam pendidikan tahfidz [hapalan] al-Qur’an, dimana pusat pembelajaran tahfidz-nya diadakan di masjid Kyai Marogan. Ide dasar pendirian lembaga ini, memang, untuk memakmurkan masjid, yaitu dengan kegiatan tahfidz al-Qur’an. Program Rumah Tahfidz Kiai Marogan (RTKM) digulirkan untuk mendukung program Gerakan Seribu Satu Masjid (GESSID) yang pernah dicanangkan Walikota Palembang beberapa tahun yang lalu, sebuah cita-cita untuk menjadikan Palembang kota religius.
Jantung kota Palembang memang terletak di tepi sungai, tepatnya di Benteng Kuto Besak, Jembatan Ampera. Visi dari Pemkot sendiri ingin mengembalikan sungai Musi sebagai denyut nadi kota Palembang. Sebagai sungai terpanjang, Sungai Musi, dapat menjangkau daerah-daerah se-Sumatera Selatan
Selain kawasan wisata ziarah, masjid ini merupakan pusat kegiatan dakwah bagi umat Islam di Palembang dan sekitarnya. Pelbagai pengajian digelar di masjid ini; mulai pengajian rutin fiqih, pengajian mingguan thariqah Sammaniyah, pengajian bulanan Majelis Dhuha Nasional, hingga pengajian al-Qur’an yang diadakan Rumah Tahfidz. Pada bulan April 2018 aku mengikuti wisudah di masjid istiqlal jakarta yang di adakan ustadz yusuf mansur, dan. Wisuda tersebut dihadiri oleh ribuan orang yang mengikuti wisuda sekitar 500 orang, dan dihadiri juga oleh syekh-syekh berbagai negara, terus parah syekh tersebut menyampaikan tausiah satu persatu, sebelum kegiatan berlangsung kami telah datang dua hari sebelum acara dimulai, kami bermukim di pesantren darul qur’an yang punya ustadz yusuf mansur, disana kami geladi dulu dan menyiapkan seragam. Pada hari H kami berangkat dari DAQU mau ke istiqlal pada pukul 03:00 sebelum subuh dan sampai sekitar jam 04:35 sebentar lagi azan subuh berkumandang dan kami pun semua shalat berjama’ah dimasjid istiqlal tersebut. Acara dimulai sakitar pukul 08:00 yang selesai pada pukul 12:00.
Setelah acara selesai kami pun semua langsung pulang ke tempat masing-masing. Pada saat itu kami menginap di tempat temannya pembimbing kami di bintaro dan besoknya baru kami pulang ke palembang. Kami berangkat dari bintaro sekitar pukul 03:00, kami berangkat pagi karna kami takut terkena macet dijalan, tau sendiri jakarta bagai mana. Kami sampai ke bandara sekitar pukul 04:30 sebelum subuh dan pesawat kami berangkat jam 06:00 ke palembang. Perjlanan dari bandara sukarno hatta ke palembang memakan waktu sekir 45-50 menit.
Setelah kami sampai dibandara kami langsung dijemput oleh pengurus hafidz di palembang dan diajak makan bareng dan dia menawarkan kepada ku untuk masuk polisi tanpa tes, ada sih sebenarnya tes tapi tesnya Cuma membaca hafalan dari juz 1 sampai juz 10 dengan hafalan. Tawaran tersebut aku diskusikan kepada orang tua ku dan orang tua ku tidak setuju kalau aku ikut tes tersebut. Orang tua ku lebih setuju kalau aku menjadi ustadz. Sebenarnya aku tidak mau menjadi ustadz, aku maunya biasa-biasa saja. Sebelum ke rumah gemilang indonesia aku disuruh ustadz ku untuk belajar di Qurrisyihap untuk belajar kitab dan memperdalami al-qur’an dan belajar sama tafsir-tafsirnya, waktu itu aku berdua sama teman ku disuruh ke Qurrisyihap tersebut. Tapi aku lebih memilih untuk belajar di Rumah Gemilang Indonesia, dan teman ku tersebut juga ingin ke Rumah Gemilang Indonesia tapi kami disuruh milih siapa yang mau diantara dua tempat tersebut, akhirnya aku ke Rumah Gemilang Indonesia dan teman ku itu ke tempat yang disarankan oleh ustadz tersebut.
Kami pertama berangkat ke Rumah Gemilang Indonesia orang empat yang masih bertahan Cuma aku dan teman ku yang satunya, teman ku yang duanya sudah pulang duluan, yang dua itu masih saudaraan kakak adik lah,...                                                                                                                mereka berdua ada yang mengambil kelas aplikasi perkantoran dan poto video, tapi sang adik tidak masuk di kelas photo malahan masuk ke kelas otomotif, yang adik memutuskan untuk pulang, sudah kami bujuk-bujuk jangan pulang tetapi dia sudah bulat dengan keputusannya ingin pulang, akhirnya kakaknya juga ikut pulang karna tidak tega lihat adiknya pulang sendirian pulang ke palembang, secara palembang cukup lumayan jauh.
Beberapa hari kemudian mereka pun pulang, dan kami tinggal berdua disni, banyak yang kami dapat selama di Rumah Gemilang Indonesia yang tadinya tidak mengerti memainkan komputer tapi sekarang lumayan bisa walaupun belum terlalu mahir seperti teman-teman lainnya, maklum baru disini aku belajar komputer, kalau sekolah dulu tidak ada komputer, boro-boro komputer Hp saja tidak boleh, terus jangankan Hp bawak kartunya saja sudah tidak diperbolehkan, aku mulai aktif megang Hp itu semenjak ngabdi di pesantren tahfidz marogan di palembang, baru sekitar setahun lebih dikit, eh malah sekarang di Rumah Gemilang Indonesia megang Hp nya dua minggu sekali, tapi biarpun dua minggu sekali tidak masalah bagi ku karna sudah terbiasa tidak megang Hp, disini lumayan enak bisa belajar bareng dan mendapatkan ilmu baru serta bisa banyak kenal sama orang berbagai pulau dan provinsi, kami saja kalau dikamar waktu libur sering main catur antar provinsi, dan seumur hidup ku baru disini aku lihat monas seca live, yah biasanya juga Cuma lihat di TV atau ngak di koran tapi kali ini aku langsung datang kesana diajakin teman, dan dua minggu berikutnya aku berangkat lagi ke monas karna aku penasaran untuk naik ke atas menaranya, yahh sebab waktu pertama kali kesana mau naik, begitu mau naik ternyata tiket ke punjak sudah habis, kemudian yang kedua pas mau beli tiket ternyata habis juga, mungkin tidak diizinkan untuk naik kepuncak, mungkin kalau ada kesempatan bisa kesana lagi untuk terakhir selama di Rumah Gemilang Indonesia.
           

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAHASIA DIBALIK MUROJAAH HAFALAN AL-QUR'AN

Kata kata bijak motivasi kehidupan