Autobiografi
kasnadi
Nama
Lengkap saya Kasnadi. Dirumah, saya biasa dipanggil dengan sapaan Nadi.
Sedangkan teman-teman saya memanggil saya dengan sapaan Kas ataupun Nadi, Dan
ada juga yang manggilnya langsung Kasnadi.
Saya
lahir di Kota Kayuagung (palembang, Sumatera Selatan) 11 Agustus 1997. Saya
anak kedua dari dua bersaudara. Bapak saya bernama Mulyadi dan Ibu saya bernama
Asraini.
Saya
berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja, bapak saya seorang pekebun dan
ibuk saya juga demikian, dan saya, yahh seperti inilah.
Saya
adalah orang yang banyak kekurangannya dari pada kelebihannya, kekurangan saya
yang terbesar adalah rasa malas. Sulit sekali bagi saya melawan rasa malas tersebut
walaupun saya tau kalu malas itu menyebabkan kebodohan.
Kalau
soal fisik saya lumayan tinggi tidak termasuk kategori pendek, yah sesuai
dengan bapak saya orangnya lumayan tinggi, tapi kalau ibuk saya orangnya pendek
dan kakak saya pun agak sedikit pendek dari saya, tapi dia badanya gemuk
sedakkan saya kurus, Bentuk hidung ku tidak mancung dan tidak juga pesek
sdandarlah atau sedang-sedang saja, alis mata ku agak sedikit tebal, kalau
warna rambut yah pasti hitam, tapi kalau rambut aku panjang agak ada merah-merahnya
dikit, aku tidak pernah memangkas rambut sampek pendek yah masuk dalam kategori
pendek, pasti kalau motong rambut gayanya rambutnya mohak atau sasak, baru kali
ini aku merasakan potong rambut sependek ini, alasan aku pangkas seperti ini adalah
supaya seger aja dan supaya pelajaran cepat masuk,,hhhaa
Kalau
soal kumis, kumis ku tidak terlalu panjang kumis ku adalah kumis tipis, bagi
saya kalau kumis panjang itu rasanya risih. Tiap kumis ku agak panjang, pasti
langsung aku potong, apa lagi kalau jenggot, aku sangat merasa risih kalau ada
jenggot yang tumbuh, belum sempat dia tumbuh panjang sudah dicukur duluan. Warna
kulit aku tidak putih dan tidak juga terlalu hitam sedang-sedang saja.
Aku
orangnya agak sedikit pemalu, biasanya aku kalau tidak disapa duluan aku tidak
akan menyapa orang tersebut.
Dulu
dimasa kecilku aku termasuk orang yang agak lumayan nakal. Aku senang sekali
memelihara ayam akan tetapi ayam tersebut aku adu sampai ada yang kalah, itu
adalah salah satu ke nakalanku dimasa jahiliah. Sampai- sampai mau ngajipun
harus dipaksa sama orang tua baru mau ngaji. Itu pun aku bukan ngaji melainkan
main ketempat teman.
Dalam
waktu seminggu paling aku datang kemasjid untuk mengaji Cuma tiga kali paling
banyak, itupun dipaksa sama orang tua.
Dulu
waktu SD aku sekolah di SDN 1 PANCA WARNA yang ada dipedamaran timur, Sumatera
Selatan, sekolah ku agak jauh dari rumah kisaran satu jam, dari rumah aku dan
temn-teman naik sepeda kesekolah, ketika sekolah ake sering sekali bolos,
disaat bolos aku dan teman-teman selalu main kartu, ngerokok, dan aku juga
sering dipanggil guru kekantor karena ketauan bolos.
aku
di SD termasuk orang yang nakal, sering majakin orang, dan aku juga pernah
tidak naik kelas di karnakan sering bolos, waktu itu aku tidak naik kelas ke
kelas enam,setelah pulang dari sekolah aku dan kawan-kawan juga sering ngambil
jeruk di kebun orang, itu lah salah satu sebab tidak naik kelas, rasanya sangat malu sekali aku menjalani
kelas lima dua tahun, dari situlah aku mulai giat belajar dan sebenarnya
dipaksa juga belajar sama orang tua dikarnakan tidak naik kelas, aku malu
karena disitu ada seorang wanita yang aku suka, mulai dari kelas lima aku sudah
merasakan rasa suka itu, tapi tidak berani untuk mengungkapkan, maklum masih
kecil belum terlalu mengerti, dia pun sebaliknya juga suka sama aku.
Pada tahun 2011, aku masuk ke sebuah pesantren. Sebenarnya, aku belum ingin
bersekolah di pondok tetapi orang tuaku menyuruhku untuk sekolah dopondok dengan alasan agar aku dapat mulai mengenal
ajaran islam, akhirnya aku pun setuju karena di dalam pikiranku sekolah
dipesantren cukup menyenangkan.Namun setelah kujalani,namun semua itu tidak
seperti yang ku pikirkan. Pondok pesantren tidaklah asyik karena di sana aku
tidak mempunyai teman walaupun hanya satu orang saja. Hari demi hari ku lalui
dengan menyendiri, rasanya aku ingin sesegera mungkin tamat dari pesantren tersebut.
Dipondok aku
sering sekali dihukum sama ustadz, dikarnakan aku sering terlambat bangun
shalat subuh, hukumannya adalah disuruh shalat dilapangan dan selesai shlat
langsung disuruh berenang di kolam ikan yang dalamnya sekitar 2,5 meter dan
airnya pun bauk amis, dari jam 05:30 sampai dengan jam 06:30 terus seluruh
santri ikhwan dan akhwat menonton aku yang lagi berenang di kolam tersebut,
rasanya sangat malu sekali tapi itu akan jadi kenangan dan pengalaman yang
indah yang tak pernah terlupakan.
Terus
hukuman selanjutnya adalah ditampar, ditendang, dibotak, dijemur. Waktu kami mau keluar ke
rawa-rawa untuk mencari ikan disiang hari, tapi ustadz tidak mengizinkan, kami
langsung berangkat saja tanpa menghiraukan apa yang dibilang oleh ustadz kepada
kami semu, akhirnya pun kami berangkat kesebuah rawa-rawa yang tidak begitu
jauh dari pondok pesantren tersebut. Kami sangat senang sekali berada di
rawa-rawa tersebut.. yaahh dibilang itu sebagai hiburan karna tidak ada hiburan
dipondok, hitung-hitung menghilangkan jenuh supaya tidak sters. Disitu kami
banyak sekali mendapatkan ikan dan kamipun langsung bermain-main di rawa-rawa
tersebut, akibat bermain-main tersebut kami pun terlambat pulang ke pondok kami
lupa waktu dan kami semua cemas takut di marahin sama ustad, kami pun langsung
pulang tepat pada pukul 16:00.
Dimasjid
ustadz sudah menunggu ke pulangan kami dia pun tidak sabar untuk memarahi kami
semua, tapi ustad tidak langsung marah dia masih bisa menahan, tapi tepat
sesudah shalat maghrib kami pun kumpul untuk membahas tentang masalah tadi
siang, kami yang berangkat ke rawa-rawa tersebut langsung disuruh baris, jumlah
kami yang berangkat ada delapan orang, terus seluruh santri memegang sendal
yang keras untuk menampar kami dengan menggunakan sendal yang keras tersebut,
satu persatu santri menampar kami dengan lumayan kencang, jumlah santri yang
menampar kami lumayan cukup banyak sekitar 60 orang, setelah ditampar muka kami
pun langsung merah semua, tapi kami menerima dengan lapang dada toh itu pun
kesalahan kami sendiri yang tidak mau mendengarkan omongan ustadz. Ini adalah
kenangan yang sangat membekas dihati rindu dengan masa-masa itu.
Hukuman yang
ditendang, pada malam hari diasrama kami bermain bola poli disitu kami sangat
berisik sekali sedangkan kamar ustadz pembimbing kami di sebelah sarama kami,
akhirnya ustadz datang langsung masuk asrama kami, dia pun menasehati jangan
bermain dikamar, setelah dia keluar tidak lama kemudian kami mulai bermain
lagi, dengan asyik kami bermain ustadz pun datang lagi dengan marah-marah, kami
langsung ditendangnya satu persatu dengan kakinya yang sangat besar tersebut,
setelah ditendang kami pun langsung terjatuh, yahh gimana tidak menendang
dengan kaki besar tersebut, sedangkan kami masih kecil masi berusia SMP,
setelah kejadian itu selesai kami langsung tertawa terbahak-bahak, tapi itu
hanya tinggal cerita.
Disisi
baiknya, aku yang paling rajin menghafal, juga yang paling banyak hafalan,
waktu itu sekitar 2 juz, dan aku juga lumayan cukup memahami bahasa arab,
setiap sesudah shalat subuh aku pun memberikan kosa kata bahasa arab kepada
teman-teman langsung dengan membuat kalimat-kalimatnya, aku pun menyukai
pelajaran nahwu shorof, bagiku belajar nahwu shorof itu sangat penting sekali
untuk memahami al-qur’an.
Aku juga sangat senang dengan pelajaran bahasa inggris dan matematika waktu
SMP dulu, sangking aku senangnya aku mintak kursus dengan ustadz tersebut,
ketika aku meminta kursus ustadz tersebut tidak mengabulkan nya, padahal dia
tidak sibuk-sibuk amat, dari situlah aku tidak lagi menyukai 2 pelajaran
tersebut, bahkan aku pun tidak semangat belajar ke dua nya tersebut dikelas,
sampai sekarang aku pun tidak suka dengan pelajaran bahasa inggis dan
matematika tersebut. Banyak kisah sekolah dipondok, aku pun mengenal cinta
pertama kali dipondok waktu itu ada seorang cewek yang bernama wiwin, aku suka
padanya dan aku suka dengan cara dia ngomong, orangnya sopan dan santun aku mau
mengungkapkan tapi aku malu, dan ternyata dia pun seperti itu malu untuk
mengungkapkan pada ku, lamakelamaan kami berbarengan mengungkap kannya, yah
maklum belum terlalu mengerti, tidak lama dari situ pondok kami mengadakan
kunjungan indukatif ke bandar lampung, Ketika itu hari telah malam. Pada malam itu akan diadakan
kunjungan indukatif ke pondok pesantren DARUL HUFFADZ bandar lampung, tepat pada
pukul 20:25 kami pun mulai berangkat dari kota palembang, lama di perjalanan
sekitar pukul 04:00 kami telah sampai ke pondok pesantren tersebut.
Setelah
shlat subuh berjamaah kami mulai ada yang mandi,tepat pada pukul o7:30 kami
kumpul di satu ruangan bersama santri pondok pesantren DARUL HUFADZ dan Para
ustadz dan ustazah nya, dan kami berkumpul bersama orang-orang yang hafal
al-qur’an.
Di pondok
pesantren tersebut kami diajar kan tentang cara-cara menghafal al-qur’an dan
cara-cara memuroja’ahnya, kegiatan berjalan dengan asyik dan menarik dan banyak
ilmu-ilmu yang bisa kami amalkan, acara selesai sekitar pukul 11:00. Kami pun
siap-siap shalat dzuhur berjama’ah dan dilanjutkan dengan makan siang bareng
bersama santri-santri pondok pesantren DARUL HUFFADZ bandar lampung, setelah
itu kami pun mulai siap-siap mau melanjutkan perjalan,rencananya mau
jalan-jalan ke pantai di bandar lampung,pada waktu itu kami berangkat ke sebuah
pantai yaitu pantai mutun,perjalanan ke pantai mutun cukup lama memakan waktu
cukup lama kisaran dua jam setengah perjalanan dan banyak melewati jalan-jalan
yang extrim,banyak jurang-jurang nya, kami berangkat dari palembang sekitar dua
ratus orang santri, dan bersama sepuluh ustadz,
lima ustazah, dan menggunakan tiga bus dua mobil kecil perjalanan cukup menarik dan semua merasak
gembira,sekitar pukul 14:30 kami pun sampai ke tempat tujuan dan kami pun mulai
liburan,dan main dipantai dan bersenang-senang.
Di pantai
inilah yang dimaksud dengan pantai mutun, dan kami bersenang-senang dan bergembira
bersama, pada pukul 16 : 00 kami mulai shlat asar , shlatnya agak terlambat
karna menyebrang pulau agak jauh, selesai dari pantai kami pun mulai siap-siap
pulang ke palembang, setelah shlat isya’ kami mulai melakukan perjalanan pulang
ke palembang, ditengah perjalanan salah satu bus kami mengalami kecelakaan,
kecelakaan tersebut terjadi tengah malam sekitar pukul 02:00 ketika itu sedang
berlangsung hujan deras sehingga bus pun tidak terkendali disaat mau melewati
tikungan, kecelakan tersebut mengakibatkan beberapa santri terluka parah.
Saya tepat
berada dalam bus tersebut sempat bingung, akhirnya saya terlempar keluar dari
bus tanpa disadari, bus tersebut masuk jurang yang cukup lumayan dalam sehingga
bus tersebut terbalik dan kembali berdiri lagi, para santri yang bus nya
kecelakaan numpang ke bus temen-temen yang alin nya.
ada santri
yang dibawak ke pukesmas terdekat tetapi pukesmas tersebut tidak sanggup,
akhirnya di bawaklah ke rumah sakit palembang dengan menggunakan mobil pukesmas
tersebut agar lebih cepat dibandingkan memakai bus yang lain nya, ada juga yang
bahu nya sanpai patah dan ada juga yang badan nya banyak kemasukkan pecahan
kaca.
Setelah
keadaan sudah selesai kami pun melanjutkan perjalanan kami, tepat pada pukul
06:00 kami pun sampai ke pondok pesantren kami
pada waktu itu para santri yang terkena musibah diizinkan pulang kerumah untuk
berobat dulu, padahal saat itu sebentar lagi akan ujian semester ganjil akan
tetapi para santri ada yang ujian susulan.
Sunggu perjalanan yang menyenangkan dan
menyedihkan,senangnya adalah kami semua mendapatkan ilmu baru dan pengalaman
baru dari para ustadz di pondok pesantren DARUL HUFFADZ tersebut, yang
menyedihkannya adalah ada beberapa dari kami mengalami musibah yang sedikir
besar, mungkin dibalik semua itu adahikmahnya yang telah ditentukan oleh allah
SWT. Tapi alhamdulillah kami semua masi bisa belajar di pondok dengan nyaman karna kami tidak ada yang meninggal,
dari kami Cuma ada yang cidra saja, kami bisa melanjutkan pelajaran seperti biasanya
dengan penuh semangat dan penuh gembira.
Tapi,
bertahun-tahun aku sekolah baru dipondoklah aku merasakan nikmatnya belajar,
dipondok banyak pengalaman-pengalaman baru, teman-teman baru, kalau di SD aku
tidak pernah masuk dalam sepuluh besar melaikan tiga dari belakang, tapi kalau
SMP dipondok aku kalau tidak tiga besar yah empat besar, yang paling parah
paling tujuh besar.
Pada tahun 2013. hafalan ku sudah masuk ke juz yang ke tiga, pada saat itu aku duduk di kelas tiga SMP, masa pondok ku lalui dengan penuh gembira , tetap semangat belajar agama dengan kawan, kami sekolahnya dipondok tapi pas ujian nasional kami nginduk di SMP 1 Kayuagung, SMP yang salah satunya yang paling bagus di kota kayuagung, ogan komering ilir, disitu kami mendapatkan teman baru dan pengalaman baru, kami melaksanakan ujian nasional selama empat hari, dan disitulah kami mendekati perpisahan dengan teman-teman yang mau pindah sekolahnya, banyak teman kami yang pindah dari pondok tersebut, meraka banyak melanjutkan sekolah di luar.
sekian banyak siswa kelas sembilan
tersebut Cuma aku dan satu lagi teman ku yang masih tetap bertahan di pondok
tersebut, saat detik-detik terakhir ujian kami pun pulang dengan mengendarai
angkot, teman-teman pada nangis semua karna sebentar lagi akan berpisah dan
tidak tau kapan akan bertemu lagi, setelah ujin kami pun semu pada pulang
kerumah masing-masing dan kepondok lagi pas hari haflah perpisahan terakhir, di
hari itulah dimana kami akan mengakhiri pertemuan kami dan sekaligus mengakhiri
belajar dikelas, kami tidak tau kapan lagi kami akan bertemu dan bercanda berau
bersama lagi, setelah selesai setelah tamat dari SMP tersebut saya ingin masuk
ke sekolah umum pada saat itu saya ingin masuk SMK 2 palembang.
tetapi keinginan ku tersebut tidak disetujui oleh orang tua ku, dikarnakan
kurang biaya,pada saat itu aku pun menuruti keinginan kedua orang tua ku yaitu
lanjut ke SMA BAIT ALQURAN tempat SMP ku dulu, hari-hari tetep ku lewati,lama
kelamaan aku pun mulai merasa betah sekali hidup dipondok, setiap hari belajar
pormal dari jam 07:00 sampai jam 14:00 baru pulang ke asrama,terus bakda asar
kami semua mengaji dan setoran hafalan,dengat semangat menghafal aku akhir nya
dipindahkan oleh ustad ku ketempat yang lebih cepat untuk menghafal al-quran Akhirnya
akupun mengikuti apa kata ustadz ku, saat itu aku masih duduk di kelas tiga
SMA, hari-hari ditempat baru btersebut kerjaannya menghafal al-quran, pada saat
itu akupun setor hafalan dengat seorang ustadz yang hafal alquran 30 juz, dia
sangat tegas dalam masalah setoran hafalan,diapun menargetkan sebulan harus
hafal satu setengah juz, pada awal aku hanya bisa maksimal setoran hanya
setengah juz atau 5 lembar saja, dan kelalamaan akupun bisa setoran sampai
target yaitu satu juz setengah atau 15 lembar,
Pada waktu aku SMA. Aku mengikuti dua lembaga sekaligus, yaitu Pondok
Pesantren Bait Al-qur’an dan Majelis Qur’an Ahludzdzikri, yaitu salah satu
tempat para penghafal Al-qur’an selama dua tahun aku disana untuk menyelesaikan
hafalan ku, Selama dua tahun kerjaan ku itu-itu saja, menghafal terus belajar
kitab tibyan. Aku juga pernah ikut Musabaqoh Tilawatil Qur’an atau yang sering
disebut MTQ, pertama kali ikut aku sangat gugup sekali, akibat gugup waktu
dipanggung mau tampil badanku gemetar tak menentu, akhirnya pas waktu tampil
hafalanku tidak karuan akibat itu aku tidak bisa menjawab soal-soal yag telah
diberikan, ujung-ujungnya aku pun tidak mendapakan juara, bagai mana mau juara
soal saja pada tidak dijawab.
Pada tahun berikutnya aku pun ikut lagi MTQ tingkat kota, dengan rasa
percaya diri rasa malu pun sudah ku delete dari pikiran ku, waktu itu aku ikut
golongan hifzil Qur’an 30 juz, akhirnya aku pun mendapatkan terbaik kedua
dengan hadiah uang tunai sebesar 2 juta dan sebuah trofi, setelah setip ada
acara seperti itu aku pun selalu ikut, dan tiap ikut aku pun selalu mendapatkan
juara, entah itu terbaik pertama dan terbaik ke dua, aku pernah dapat terbaik
satu di kota Lubuk Linggau Sumatera Selatan, dan aku juga pernah dapat terbaik
ke dua di kota tersebut, Saat di SMA aku bersekolah aktif sampai kelas dua SMA,
disaat sudah kenaikan kelas aku disuruh pokus dulu untuk menghafal oleh salah
seorang guru ku, akhirnya aku pun berhenti dari pondok tersebut dan langsung
fokus dengan targetku untuk menyelesaikan hafalan ku, pada saat ujian nasional
aku pun juga ikut ujian di sebuah sekolah yang bernama MA DARUL ULUM kaliasin,
yang bertempat di bandar lampung, aku bisa ujian disana karna disuruh ustadz
ku, soalnya kepala sekolah disana adalah salah satu temannya pada saat kuliah.
dari pondok ku, aku tidak sendirian
tapi kami berangkat orang lima, yang empat ikut ujian dan teman satunya
penunjuk jalan dan sekaligus disana ada keluarganya kami pun menginap
dirumahnya, dari palembang ke lampung kami mengendarai kereta api, yang memakan
waktu kisaran dua belas jam, cukup lumayan jauh, sampai disana kami sudah
ditunggu oleh keluarga teman ku tersebut, kami langsung ikut dengan keluarganya
untuk beristirahat, selama empat hari tersebut kami mengikuti ujian dengan
mengendarai sepeda motor, jarak tempuh kesekolah tersebut dari tempat kami
menginap adalah sekitar satu jam lebih, pada saait itu kami berangkat pada
pukul 06:00 dan sampai ketempat tujuan sekitar jam 08:30 lebih dari satu jam
perjalanan kami, waktu itu kami tersesat tidak tau jalan dan kami menggunakan
JVS untuk kesekolah tersebut, lama kami tersesat toh kami pun baru pertama kali
ke bandar lampung tersebut dan kami langsung berangkat tanpa ada yang
menunjukan arah jalan kecuali google, tapi akhirnya kami ketemu juga sama
sekolahannya, aku kira kami akan terlambat untuk melaksanakan ujian nasional
sebab kami baru sampai ketempat tujuan pada pukul 08:30, tapi ternyata ujian
nasional baru dimulai pada pukul 10:00.
setelah ujian kami pun pulang
ketempat saudara teman kami yang satunya, saat diperjalan motor kami pecah ban
dan akhirnya kami pun menampal ban terlebih dahulu, setelah selesai kami pun
memulai pejalanan kami untuk pulang kerumah teman tersebut. Di perjalanan kami
pun tersesat lagi, kami lupa jalan yang mana kami lewati pas berangkat tadi
pagi kami mutar-mutar tidak ketemu-ketemu akhirnya kami menelpon teman kami
yang ada di tempat saudaranya, pada saat ditanya ternyata kami jauh terlewat di
pertigaan sampai menuju kotanya, kami pun disusul oleh teman kami yang tinggal
tersebut. barulah kami pulang bersama, pada malamnya kami keluar dari rumah
untuk mencari udara segar dam mencari makan.
Dihari ke dua, kami mulai siap-siap berangkat lagi untuk ujian. Dan pada
hari itu kami masih lupa arah jalannya kami masih nyasar juga akhirnya kami
bertanya kepada orang dan barulah kami ingat jalannya, pada saat ujian aku
merasa bingung. Aku sekolah di pesanteren itu mengambil IPA, tapi pada saat
ujian nasional yang diujikan IPS tadak nyambung bagi ku, yaah apa boleh buat,
dan pada akhirnya aku pun mengikuti saja apa yang akan dikerjakan toh itu juga
Cuma pilihan ganda Cuma tinggal buletin saja, setelah selesai mata ujian, kami
makan di sebuah warung dan disitu banyak para murid-murid yang lain.
Kami juga mulai banyak kenalan, entah itu cowok dan terlebih lagi cewek
disitu kami banyak yang tukar nomor Hp dan Sosmed, Pada saat hari terakhir
ujian kami jalan-jalan dulu, dan kami kesebuah pantai yang tidak jauh dadi
tempat kami menginap dari tempat menginap sekitar dua jam perjalanan untuk
menuju pantai tersebut, kami tidak begitu lama bermain dipantai soalnya hari
sudah mulai malam, akhirnya kami pun puang dan bersiap-siap untuk pulang
kepalembang besoknya, besoknya pada pukul 06:00 kami ke stasiun untuk membeli
tiket, akan tetapi kami tidak mendapat kannya dikarnakan tiket sudah habis
duluan, akhirnya kami pulang naik bus dan kami berangkatnya disore hari sekitar
jam 17:45.
Sebenarnya
saya tidak punya tekad yang kuat untuk menghafal. Disamping al-quran sangat
susah dihafal karena berbahasa Arab (dalam benak saya waktu itu), menurut saya
al-quran juga terlalu banyak jumlah surat dan ayatnya. Bayangkan saja al-quran
ada sekitar 600 halaman, bila di rinci lagi ada 114 surat dan lebih dari 6.000
ayat.
Semenjak
bertemu dengan anak-anak Taman Pendidikan Alquran Darul huffadz, saya sering
menyendiri. Menyendiri bukan karena saya tidak bisa beradaptasi, tapi saya
merasa iri bercampur malu pada diri sendiri.
Ternyata
selama ini saya salah, pemikiran yang selama ini saya pertahankan kini mulai
pudar. Saya mengira untuk dapat menghafal al-quran dibutuhkan kecerdasan tinggi
serta waktu yang sangat lama.
Saya
benar-benar iri kepada mereka, di usia belia mereka mampu menghafal al-quran
bahkan diantara mereka ada yang sudah hafal 5 juz diusia 13 tahun. Sebuah
prestasi yang sangat gemilang menurut saya.
Seakan
mendapat angin segar, sejak saat itu saya putuskan untuk mulai menghafal
al-quran. Walaupun awalnya masih terseok-seok tapi lama kelamaan dengan izin
Allah Subhanahu wa ta’ala akhirnya saya bisa menyesuaikan diri.
Para Santri
Penghafal Al-quran Darul huffadz
Menghafal
al-quran bukan pekerjaan mudah. Jika kita tidak pandai memanfaatkan waktu maka
hafal al-quran hanya akan menjadi keinginan belaka.
Akrab dengan
alquran adalah salah satu cara yang paling ampuh bila kita bertekad untuk
menghafal al-quran. Jangan pikirkan metode-metode menghafal yang ribet terlebih
dahulu, tapi pikirkanlah bagaimana caranya mulai hari ini saya harus membaca 5
juz perhari atau hari ini harus hafal 1 ayat perhari.
Dengan
begitu kita akan selangkah lebih dekat dengan al-quran. Ya, menghafal al-quran
tidak perlu mencari metode-metode yang susah dan melelahkan, mulailah dari apa
yang bisa kita lakukan sekarang.
metode Mudah Menghafal Al-quran menurut ku,
Mungkin
diantara kita ada yang penasaran sehingga melontarkan sebuah pertanyaan.
“bagaimana cara menghafal al-quran dengan cepat?”, “Bagaimana metode menghafal
al-quran?” dan beberapa pertanyaan lain yang senada.
Menurut
hemat saya kita tidak perlu cepat-cepat dalam menghafal al-quran. Yang lebih
penting lagi bagaimana kita dapat menghafal al-quran sekaligus paham maksud
dari ayat-ayat al-quran. Sehingga al-quran bukan hanya sesuatu yang kita hafal
tapi juga menjadi sesuatu yang kita amalkan karena kita tahu maksudnya.
Beginilah aku menjawab ketika orang bertanya cara-cacra menghafal kepada
ku ???....
1. Mengikhlaskan Niat
Yang paling
penting adalah mengikhlaskan niat. percuma saja bila kita menghafal al-quran
tapi niatnya bukan karena Allah Subhanahu wa ta’ala. Kita hanya akan
mendapatkan lelah tanpa mendapat pahala sedikit pun. bila kita niatkan hanya
karena Allah, insya-Allah Allah akan menolong serta mempermudah langkah kita.
Jika niat
kita ikhlas karena Allah, niscaya Allah akan membantu kita dikala sedang malas
atau bosan. Karena halangan terbesar bagi penghafal al-quran adalah rasa bosan,
terlebih jika baru pertama kali menghafal. Untuk itu, ikhlasnya niat merupakan
hal wajib bagi seorang penghafal al-quran.
2. Melaksanakan Shalat Hajat
Setelah niat
kita ikhlas karena mengharap ridho dan pahala Allah, hendaknya kita melakukan
shalat hajat sebelum mulai menghafal al-quran. Mohonlah agar dimudahkan di
dalam menghafal al-quran. Karena pemilik al-quran adalah Allah, maka kita
memohon kepada pemiliknya agar diberi kemudahan.
Untuk shalat
hajat sendiri tidak ada ketentuan waktu. Kita bisa mengerjakan shalat hajat
kapan saja, kecuali pada waktu terlarang mengerjakan shalat. Anjuran untuk
mengerjakan shalat hajat ini merujuk pada hadits yang diriwayatkan Hudzaifah
al-Yamani
3. Memperbaiki Bacaan
Sebelum
mulai menghafal ayat demi ayat, hendaknya kita memperbaiki bacaan terlebih
dahulu. hal ini wajib kita lakukan agar terhindar dari salah baca dan
kekeliruan. Menghafal al-quran memang mempunyai keutamaan yang banyak, tapi
kalau membacanya masih banyak yang keliru, bisa membuat pahala berkurang.
4. Metode Mengafal Alquran
Ada banyak
sekali metode yang bisa digunakan untuk menghafal al-quran, masing-masing orang
akan mengambil metode yang sesuai dengan dirinya. Akan tetapi disini saya akan
paparkan 2 cara yang paling mudah menurut saya dan bisa dilakukan siapa saja:
a. Metode Pertama
Menghafal
per-halaman. Maksudnya kita membaca satu halaman yang mau kita hafal sebanyak
tiga sampai sepuluh kali secara tartil, kalau sudah lancar baru mulai
menghafalnya. Setelah hafal satu halaman, baru kita pindah ke halaman
berikutnya. Metode ini lebih direkomendasikan menggunakan mushaf standart
madinah.
Perlu
diperhatikan, setiap kita menghafal satu halaman, sebaiknya kita juga menghafal
satu ayat di halaman berikutnya. Agar kita bisa menyambungkan hafalan antara
satu halaman dengan halaman berikutnya.
b. Metode Kedua
Menghafal
per-ayat, yaitu kita membaca satu ayat yang mau kita hafal tiga sampai sepuluh
kali secara tartil, kalau sudah lancar kita baru menghafal ayat tersebut.
Setelah hafal ayat pertama kita pindah ke ayat berikutnya dengan cara yang
sama, begitu seterusnya sampai satu halaman.
Akan tetapi
sebelum pindah ke halaman berikutnya sebaiknya kita mengulangi halaman-halaman
sebelumnya agar lebih kuat hafalannya.
5. Pasang Target Menghafal
Di
tengah-tengah menghafal, biasanya akan mengalami kendala seperti susah masuk
atau hafalan yang sudah dihafal lupa lagi. Kalau sudah seperti ini biasanya
semangat kita akan berkurang. Karena kita merasa bahwa al-quran susah untuk
dihafal.
Untuk
menanggulangi agar kita tidak patah semangat, kita harus pasang target dalam
menghafal. Target ini berguna sekali ketika kita sedang malas menghafal. Kita
akan ingat bahwa kita punya mimpi menjadi penghafal al-quran, sehingga semangat
kita akan kembali berkobar.
Kita tidak
perlu muluk-muluk dalam menentukan target hafalan, usahakan yang realistis dan
sesuai dengan kemampuan kita.
6. Memperdengarkan Hafalan
Untuk
menghindari bacaan yang salah, hendaknya halaman yang sudah dihafal kita perdengarkan
kepada orang lain, agar orang tersebut membenarkan jika bacaan kita salah.
Ketika kita
menghafal, terkadang terjadi kesalahan baca tanpa kita sadari. Untuk itu,
dengan menyetorkan hafalan kita akan dibenarka jika terjadi kesalahan dalam
bacaan kita. Sehingga kesahalan tersebut tidak tidak berlarut-larut dalam
hafalan kita.
7. Memperbanyak Mendengar Bacaan Al-quran
Faktor lain
yang dapat memperkuat hafalan kita adalah memperbanyak mendengarkan bacaan
al-quran, baik dari teman ataupun bacaan al-quran dari syaikh yang mapan dalam
bacaan.
Kalau bisa
tidak hanya mendengar sambil mengerjakan pekerjaan lain, akan tetapi mendengar
dengan serius dan secara teratur. Dengan begitu kita akan lebih konsentrasi
dalam proses menghafal via pendengaran.
8. Murojaah (Mengulang-ulang Hafalan)
Hendaknya
kita mengulang-ulang halaman yang sudah kita hafal sesering mungkin, jangan
sampai kita sudah merasa hafal beberapa halaman, kemudian kita tinggal hafalan
tersebut tanpa mengulanginya dalam waktu yang lama. Hal ini akan menyebabkan
hilangnya hafalan tersebut.
9. Menggunakan Seluruh Panca Indra
Faktor lain
yang menguatkan hafalan adalah menggunakan semua panca indra yang kita miliki.
Maksudnya kita menghafal buka hanya dengan mata saja, akan tetapi dibarengi
dengan sering mendengarkan bacaan al-quran, membacanya denga mulut dan menulis
ayat-ayat yang mau kita hafal.
10. Menggunakan Satu Jenis Mushaf Alquran
Usahakan
menggunakan satu jenis mushaf al-quran, jangan pindah dari satu jenis mushaf ke
mushaf lain. Karena setiap jenis mushaf al-quran mempunyai posisi ayat yang
berbeda-beda, kalau kita berganti-ganti mushaf mata kita akan ikut menghafal
apa yang kita lihat sehingga itu akan mengaburkan hafalan kita.
Kita juga
bisa menggunakan model mushaf yang dipakai oleh sebagian pondok pesantren
tahfidh al-quran di Indonesia yang dicetak oleh Manar Qudus.
Semua
kembali kepada kita masing-masing, ingin menggunakan model mushaf yang mana.
Yang perlu diperhatikan, jika sudah menggunakan satu model mushaf, usahakan
jangan menggunakan model mushaf yang lain.
11. Memilih Waktu yang Baik
Pilihlah
waktu yang tepat untuk menghafal, hal ini tergantung kepada pribadi
masing-masing. waktu yang tepat bagi pelajar belum tentu tepat bagi seorang
karyawan, begitu juga waktu yang tepat bagi karyawan belum tentu tepat bagi ibu
rumah tangga.
12. Memperbanyak Do’a
Do’a adalah
senjata seorang mukmin. Dalam setiap amalan kita diperintahkan untuk selalu
mengawalinya dengan berdo’a.
Begitu juga
dalam menghafal Al-quran, perbanyaklah berdo’a agar dimudahkan dalam menghafal
Al-quran, karena do’a merupakan bukti tawakkal kita kepada Allah Subhanahu
wa ta’ala. Itulah ujar ku kalau temen-temen yang lain bertanya kepada ku
Berikut ada
dua contoh doa agar dimudahkan dalam menghafal al-quran. Doa-doa ini bukan
bersumber dari al-quran atau hadits, namun maknanya sangat bagus. Pada akhirnya
kembali kepada kita masing-masing, mau berdoa menggunakan bahasa Arab atau
bahasa Indonesi kalau tidak sampai kami pun direndam bersama-sama
dalam kolam ikan, kami mengikuti karantina sebanyak sepuluh orang dan yang
sanggup sampai akhir Cuma orang dua yaitu aku dan salah satu teman ku, setelah
selesai empat bulan aku pun mengabdi di pondok tersebut selama setahun lebih,
aku mengajar disana mengajar orang-orang yang yatim dan dhuafa’ dan aku juga
mengajar prifat sekaligus aku menjadi imam di salah satu masjid bessar yang ada
di palembang, tepatnya di komplek pertamina, aku diminta oleh pengurus disana
untuk tinggal disana, disana suda disediakan kamar untuk imam. Aku disuruh imam
dan mengajar disana karna imam disana sudah tua dan pihak disana ingin punya
pengganti yang hafidz makanya aku diminta tinggal disana, soal makan dan minum
sudah ditanggung dan beserta perbulannya, saat itu aku minta izin dengan ustadz
untuk menerima tawaran tersebut tapi aku tidak diizinkan oleh ustadz dikarnakan
dipondok tidak ada tenaga pengajar, akhirnya aku pun tidak jadi tinggal disana,
tetapi kalau cuma ngajar setelah magrib diizinkan oleh utadz.
Jantung kota
Palembang memang terletak di tepi sungai, tepatnya di Benteng Kuto Besak,
Jembatan Ampera. Visi dari Pemkot sendiri ingin mengembalikan sungai Musi
sebagai denyut nadi kota Palembang. Sebagai sungai terpanjang, Sungai Musi,
dapat menjangkau daerah-daerah se-Sumatera Selatan
Selain
kawasan wisata ziarah, masjid ini merupakan pusat kegiatan dakwah bagi umat
Islam di Palembang dan sekitarnya. Pelbagai pengajian digelar di masjid ini;
mulai pengajian rutin fiqih, pengajian mingguan thariqah Sammaniyah, pengajian
bulanan Majelis Dhuha Nasional, hingga pengajian al-Qur’an yang diadakan Rumah
Tahfidz. Pada bulan April 2018 aku mengikuti wisudah di masjid istiqlal jakarta
yang di adakan ustadz yusuf mansur, dan. Wisuda tersebut dihadiri oleh ribuan
orang yang mengikuti wisuda sekitar 500 orang, dan dihadiri juga oleh
syekh-syekh berbagai negara, terus parah syekh tersebut menyampaikan tausiah
satu persatu, sebelum kegiatan berlangsung kami telah datang dua hari sebelum
acara dimulai, kami bermukim di pesantren darul qur’an yang punya ustadz yusuf
mansur, disana kami geladi dulu dan menyiapkan seragam. Pada hari H kami
berangkat dari DAQU mau ke istiqlal pada pukul 03:00 sebelum subuh dan sampai
sekitar jam 04:35 sebentar lagi azan subuh berkumandang dan kami pun semua
shalat berjama’ah dimasjid istiqlal tersebut. Acara dimulai sakitar pukul 08:00
yang selesai pada pukul 12:00.
Setelah
acara selesai kami pun semua langsung pulang ke tempat masing-masing. Pada saat
itu kami menginap di tempat temannya pembimbing kami di bintaro dan besoknya
baru kami pulang ke palembang. Kami berangkat dari bintaro sekitar pukul 03:00,
kami berangkat pagi karna kami takut terkena macet dijalan, tau sendiri jakarta
bagai mana. Kami sampai ke bandara sekitar pukul 04:30 sebelum subuh dan
pesawat kami berangkat jam 06:00 ke palembang. Perjlanan dari bandara sukarno
hatta ke palembang memakan waktu sekir 45-50 menit.
Setelah kami
sampai dibandara kami langsung dijemput oleh pengurus hafidz di palembang dan
diajak makan bareng dan dia menawarkan kepada ku untuk masuk polisi tanpa tes,
ada sih sebenarnya tes tapi tesnya Cuma membaca hafalan dari juz 1 sampai juz
10 dengan hafalan. Tawaran tersebut aku diskusikan kepada orang tua ku dan
orang tua ku tidak setuju kalau aku ikut tes tersebut. Orang tua ku lebih
setuju kalau aku menjadi ustadz. Sebenarnya aku tidak mau menjadi ustadz, aku
maunya biasa-biasa saja. Sebelum ke rumah gemilang indonesia aku disuruh ustadz
ku untuk belajar di Qurrisyihap untuk belajar kitab dan memperdalami al-qur’an
dan belajar sama tafsir-tafsirnya, waktu itu aku berdua sama teman ku disuruh
ke Qurrisyihap tersebut. Tapi aku lebih memilih untuk belajar di Rumah Gemilang
Indonesia, dan teman ku tersebut juga ingin ke Rumah Gemilang Indonesia tapi
kami disuruh milih siapa yang mau diantara dua tempat tersebut, akhirnya aku ke
Rumah Gemilang Indonesia dan teman ku itu ke tempat yang disarankan oleh ustadz
tersebut.
Kami pertama
berangkat ke Rumah Gemilang Indonesia orang empat yang masih bertahan Cuma aku
dan teman ku yang satunya, teman ku yang duanya sudah pulang duluan, yang dua
itu masih saudaraan kakak adik lah,... mereka
berdua ada yang mengambil kelas aplikasi perkantoran dan poto video, tapi sang
adik tidak masuk di kelas photo malahan masuk ke kelas otomotif, yang adik
memutuskan untuk pulang, sudah kami bujuk-bujuk jangan pulang tetapi dia sudah
bulat dengan keputusannya ingin pulang, akhirnya kakaknya juga ikut pulang
karna tidak tega lihat adiknya pulang sendirian pulang ke palembang, secara
palembang cukup lumayan jauh.
Beberapa
hari kemudian mereka pun pulang, dan kami tinggal berdua disni, banyak yang
kami dapat selama di Rumah Gemilang Indonesia yang tadinya tidak mengerti
memainkan komputer tapi sekarang lumayan bisa walaupun belum terlalu mahir
seperti teman-teman lainnya, maklum baru disini aku belajar komputer, kalau
sekolah dulu tidak ada komputer, boro-boro komputer Hp saja tidak boleh, terus
jangankan Hp bawak kartunya saja sudah tidak diperbolehkan, aku mulai aktif
megang Hp itu semenjak ngabdi di pesantren tahfidz marogan di palembang, baru
sekitar setahun lebih dikit, eh malah sekarang di Rumah Gemilang Indonesia megang
Hp nya dua minggu sekali, tapi biarpun dua minggu sekali tidak masalah bagi ku
karna sudah terbiasa tidak megang Hp, disini lumayan enak bisa belajar bareng
dan mendapatkan ilmu baru serta bisa banyak kenal sama orang berbagai pulau dan
provinsi, kami saja kalau dikamar waktu libur sering main catur antar provinsi,
dan seumur hidup ku baru disini aku lihat monas seca live, yah biasanya juga
Cuma lihat di TV atau ngak di koran tapi kali ini aku langsung datang kesana
diajakin teman, dan dua minggu berikutnya aku berangkat lagi ke monas karna aku
penasaran untuk naik ke atas menaranya, yahh sebab waktu pertama kali kesana
mau naik, begitu mau naik ternyata tiket ke punjak sudah habis, kemudian yang
kedua pas mau beli tiket ternyata habis juga, mungkin tidak diizinkan untuk
naik kepuncak, mungkin kalau ada kesempatan bisa kesana lagi untuk terakhir
selama di Rumah Gemilang Indonesia.
Komentar
Posting Komentar